Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. (QS. Al Mulk: 15).

Wukuf di Padang Arafah

Wukuf di Padang Arafah yang menandai puncak ibadah haji berlangsung Jumat besok, 3 Oktober 2014. Saat itu jutaan umat muslim dunia yang telah berihram berkumpul, bermunajat kepada Allah SWT, menyempurnakan haji mereka. Melaksanakan wukuf tentu ada adabnya. Dalam buku Keajaiban Haji dan Umrah, ada beberapa hal yang dianjurkan saat menuju Arafah.

Pertama, jemaah tertib, tenang dan membaca talbiah.

Kedua, jika dimungkinkan, disunahkan singgah di Namirah, yang ditandai dengan adanya Masjid Namirah sampai matahari turun. Namun tidak masalah jika tidak memungkinkan singgah di Namirah.

Ketiga, ketika matahari sudah turun, hendaklah melaksanakan salat dengan mengumpulkan (jama takdim) Dzuhur dengan Ashar di waktu dzuhur, dan meringkasnya masing-masing menjadi dua rakaat. Tujuannya, agar jemaah memiliki banyak waktu untuk wukuf dan berdoa di Arafah.

Keempat
, usai salat, dianjurkan berzikir, berdoa dan memohon kepada Allah SWT. Berdoa sesuai dengan keinginan dengan mengangkat tangan dan menghadap kiblat.

Kelima, seluruh Arafah merupakan tempat wukuf. Apabila orang yang berhaji merasa jenuh atau lelah dan ingin bercengkrama atau berbicara yang bermanfaat dengan sahabatnya, atau membaca buku yang bermanfaat, atau bahkan ingin mengisi waktu dengan hal bermanfaat lainnya tidak dipermasalahkan. Namun setelah itu kembali berdoa dan berzikir.

Keenam, saat matahari terbenam, jemaah haji harus segera bergegas menuju muzdalifah. Jika berangkat sebelum matahari terbenam dan berada di luar Arafah, wajib kembali lagi ke Arafah dan tinggal di sana sampai matahari terbenam. Jika tidak kembali dianggap berdosa dan harus membayar denda.

Ketujuh,
setelah wukuf di Arafah, jemaah haji menempuh perjalanan menuju Mina dan diharuskann singgah dahulu di Muzdalifah walau hanya sebentar untuk melaksanakan salat Maghrib dan Isya dengan mengumpulkan (jamak).

Kedelapan, ketika bertolak dari Muzdalifah menuju Mina, mereka mengumpulkan tujuh batu kerikil  untuk melontar jumrah Aqabah. Batu kerikil boleh diambil di Muzdalifah atau di jalan menuju Mina.

Kesembilan,
melempar jumrah aqabah dengan mengangkat tangan setiap kali melempar dan membaca Allahu Akbar.

Kesepuluh, menyembelih hewan dan disunahkan memakan hewan yang disembelihnya.

Kesebelas,
mencukur rambut.

Keduabelas,
thawaf dan sai di Masjidil Haram.


Untuk konsultasi  Haji plus silahkan langsung menghubungi :
Siti Nurhayati, SE 
Hp / SMS / Whatsapp : 081287862420
PIN BB : 7607EA54